Jakarta - Meski secara jumlah tidak bisa dibilang banyak, namun pesanan untuk mobil garuk tanah garapan kota Cimahi, Komodo cukup untuk membuat produsennya PT Fin Komodo
Teknologi kewalahan memenuhi permintaannya.
Karenanya, melalui Presiden Diretur PT Fin Komodo Teknologi, Ibnu Susilo, mengatakan kalau mulai 1 Agustus 2010 ini, Komodo akan diproduksi lagi.
"Kita coba produksi sebanyak 100 unit lagi, itu sebenarnya sudah kapasitas maksimal kita per tahunnya," ujarnya ketika berbincang dengan detikOto di booth Komodo, di Indonesia International Motor Show, JI Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (27/7/2010)
Sejauh ini, sejak diluncurkan sejak awal tahun lalu, Komodo 250 cc 4Tak otomatis yang kini menjadi andalan Fin Komodo sudah terpesan hampir mencapai 100 unit, padahal tahun 2010 ini baru berjalan 7 bulan, dengan dua tiga unit diantaranya dipesan saat gelaran IIMS berlangsung.
Pengusaha-penguasaha perkebunan masih menjadi pembeli terbanyak Komodo, yang memang dianggap cocok untuk menunjang mobilitas mereka di perkebunan yang tidak
semua bisa dilalui oleh mobil-mobil konvensional.
"Sejauh ini kita bersyukur, respon masyarakat terhadap mobil ini lumayan bagus, sehingga memotivasi kita untuk terus menyempurnakannya," tutup Ibnu.
( bgj / ddn )
Teknologi kewalahan memenuhi permintaannya.
Karenanya, melalui Presiden Diretur PT Fin Komodo Teknologi, Ibnu Susilo, mengatakan kalau mulai 1 Agustus 2010 ini, Komodo akan diproduksi lagi.
"Kita coba produksi sebanyak 100 unit lagi, itu sebenarnya sudah kapasitas maksimal kita per tahunnya," ujarnya ketika berbincang dengan detikOto di booth Komodo, di Indonesia International Motor Show, JI Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (27/7/2010)
Sejauh ini, sejak diluncurkan sejak awal tahun lalu, Komodo 250 cc 4Tak otomatis yang kini menjadi andalan Fin Komodo sudah terpesan hampir mencapai 100 unit, padahal tahun 2010 ini baru berjalan 7 bulan, dengan dua tiga unit diantaranya dipesan saat gelaran IIMS berlangsung.
Pengusaha-penguasaha perkebunan masih menjadi pembeli terbanyak Komodo, yang memang dianggap cocok untuk menunjang mobilitas mereka di perkebunan yang tidak
semua bisa dilalui oleh mobil-mobil konvensional.
"Sejauh ini kita bersyukur, respon masyarakat terhadap mobil ini lumayan bagus, sehingga memotivasi kita untuk terus menyempurnakannya," tutup Ibnu.
( bgj / ddn )
Posting Komentar