PT Fin Komodo Teknologi

PT Fin Komodo Teknologi, Meretas Sukses di Industri Mobil Nasional

0 komentar

PT Fin Komodo Teknologi memperkenalkan Fin Komodo sebagai kendaraan berbudaya bangsa Indonesia.
Mobnas Fin Komodo yang diproduksi oleh PT Fin Komodo Teknologi (Foto: Pius)
Belakangan industri mobil nasional mulai mencuat dengan berbagai terobosan dan produk barunya. Salah satu diantaranya adalah Fin Komodo, mobil nasional yang hampir 90 persen komponennya diproduksi di dalam negeri. Jika mobil lain, seperti Esemka, yang diperkenalkan oleh Walikota Solo, kala itu, Joko Widodo, lebih sebagai kendaraan angkutan jalan raya (beraspal), maka Fin Komodo yang lebih mirip sebagai kendaraan off-road type Cruiser ini dihadirkan dengan menyasar segmen pasar di daerah tertinggal. Fungsinya untuk melayani daerah terpencil, terutama yang belum memiliki akses jalan untuk kendaraan atau non infrastruktur.
Adalah PT Fin Komodo Teknologi, perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang rekayasa & teknologi (engineering & technology) inilah yang merupakan produsen Fin Komodo. Perusahaan yang didirkan sejak 2005 tersebut telah berpengalaman dalam bidang desain dan analisa pesawat terbang, otomotif, simulator, dan integrasi sistim otomasi. Fin Komodo Teknologi merupakan industri otomotifyang berbasis ‘prinsipal’, dimana mulai dari desain, rekayasa, perakitan, hingga riset dan pengembangan produk dilakukan di perusahaan yang beralamat di Cimahi, Jawa Barat ini.
“Perjalanan cukup panjang hingga kami temukan mobil yang dinamakan Fin Komodo ini. Kami memulai riset sejak tahun 2005, itu riset pasar,” kata Presiden Direktur PT Fin Komodo Teknologi, Ir. H. Ibnu Susilo, kepada IndoTrading News, belum lama ini.
Selain Ibnu, perusahaan ini juga diperkuat sekira 5 insinyur yang berpengalaman di bidangnya masing-masing, seperti bagian permesinan, hingga desain rangka dan bodi. Ibnu punya pengalaman berharga selama 17 tahun di dunia penerbangan. Ia pernah memperkuat beberapa posisi strategis di PT Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace)/PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Di antaranya sebagai konfigurator design integration pesawat terbang N-250, juga kepala insinyur design mobil nasional Maleo. Ibnu adalah salah satu tokoh di balik sukses penemuan besar mobil Fin Komodo, sejak ia resign dari industri penerbangan tersebut, pada 2004 lalu.
“Ini mimpi saya sejak lama, makanya saya resain dari perusahaan tersebut untuk memulai mewujudkan cita-cita saya,” kenangnya.
“Sejak itu saya mulai melakukan riset terhadap Fin Komodo. Makanya, metodelogi dalam merancang Komodo ini sama dengan ketika saya merancang pesawat terbang. Dengan demikian, Fin Komodo yang saya produksi ini sangat ringan namun kokoh,” jelasnya.
Setelah mendirikan perusahaan Fin Komodo Teknologi, Ibnu dan rekannya tancap gas. Di tahun yang sama, mereka mulai melakukan riset terhadap pasar. Data cukup, tahun 2006 team mulai mendesain bentuk dan model kendaraan Fin Komodo ini.
Selanjutnya pada 2007, Ibnu mengungkapkan, pihaknya mulai membuat prototype. “Tahun 2008 kami mulai ujicoba prototype yang pertama, kemudian tahun 2009 kami ujicoba prototype generasi yang kedua,” jelasnya.
mobil nasional
Fin Komodo generasi keempat, KD 250 AT yang mendapatkan penghargaan dari Presien RI pada 2012 lalu. (Foto: Pius)
Tak berhenti di situ, berbagai eksperimen dan uji coba terus mereka lakukan, meskipun sejumlah kendala menghadang. Pada tahun 2010 team kembali melakukan uji coba terhadap generasi yang ketiga. Selang setahun berikutnya, yakni 2011, generasi yang keempat pun diuji coba.
Perjalanan panjang melakukan berbagai uji coba tersebut pun menemui titik terang. Fin Komodo tipe KD 250 AT diperkenalkan ke publik sebagai sebuah terobosan baru, mobil nasional (mobnas) “penjelajah”. Sesuai namanya, “Komodo” maka mobnas ini pun didedikasikan khusus untuk aderah tertinggal/terpencil yang kesulitan akses transportasi (non infrastruktur).
Fin Komodo generasi keempat ini pun disebut sebagai kendaraan tercanggih dan terkuat yang diproduksi oleh PT Fin Komodo Teknologi.
“Perjalanan riset kami ini akhirnya berbuah hasil membanggakan. Di tahun 2012, kami mendapatkan penghargaan dari Presiden RI dalam bidang Rintisan Teknologi Industri,” kata Ibnu.
Budaya Teknologi Indonesia
mobil nasional
Fin Komodo siap melayani dan membuka akses masyarakat di daerah terpencil (dok. Fin Komodo Teknologi)
Mengadopsi nama “Komodo” bukan tanpa alasan. Selain dikenal sebagai reptil raksasa nan perkasa, Komodo juga merupakan monster purbakala yang hanya ada di Indonesia. Tentu, nama ini semakin mengukuhkan nama Indonesia di kancah dunia internasional akan berbagai gebrakan teknologinya.
Tak hanya itu, berbagai komponen yang digunakan dan diaplikasikan di Fin Komodo ini juga merupakan buatan anak bangsa yang ‘dikolek’ dari berbagai industri kecil menengah di tanah air.
Namun demikian, menurut Ibnu, perjalanan menuju penemuan besar ini pun menemui berbagai hambatan dan tantangan yang cukup beragam. Di antaranya adalah masyarakat Indonesia yang umumnya belum punya budaya teknologi.
“Banyak orang yang masih berpikir bahwa industri hanya ada di luar negeri, sementara yang ada di Indonesia hanya pabriknya, cuma ada perakitannya saja,” kata Ibnu.
Kalau Fin Komodo, lanjut Ibnu, akan dijadikan industri berbudaya Indonesia. “Kami ingin menjadi industri yang berbudaya teknologi Indonesia. Jadi meskipun banyak kendala, tapi step by step, kami yakin akan berhasil,” ucapnya.
Optimisme Ibnu tersebut cukup beralasan, pasalnya PT Fin Komodo Teknologi telah didukung oleh paraengineer dan teknisi yang telah berpengalaman dalam bidang rekayasa teknologi berstandar Internasional.
“Kami punya team research and development sendiri, modal matematik sendiri, sehingga ke depannya terbuka kemungkinan besar untuk kami bisa melakukan atau produksi berbagai varian atau produk baru,” kata Ibnu.
Sebagai informasi, kendaraan ini sudah dipasarkan ke hampir seluruh wilayah di Indonesia, bahkan sudah ada yang ke mancanegara. Ibnu yakin, kendaraan buatannya ini akan sangat membantu masyarakat di daerah terpencil.
mobil nasional
Ir H. Ibnu Susilo, perancang dan pembuat Fin Komodo yang telah memperoleh penghargaan dari Presiden RI. (Foto: Pius)
“Jika seluruh wilayah di Indonesia telah memiliki Fin Komodo, maka sudah tidak ada lagi daerah tertinggal,” tutupnya. [pius klobor]
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : PT Fin Komodo Teknologi | Creating Website | Dewa Yuniardi | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2008. Fin Komodo Offroad - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger