Mobil nasional buatan anak bangsa yang sudah dipatenkan ini sedang mencari distributor di daerah-daerah.
Mobil buatan anak bangsa, Fin Komodo |
Infrastruktur jalan yang belum memadai, bahkan belum ada di berbagai wilayah di Indonesia tentu akan sangat menyulitkan akses masyarakat setempat. Sementara kendaraan-kendaraan yang sudah ada lebih banyak dirancang untuk jalan beraspal atau dengan medan yang tak terlalu berbahaya dan menyulitkan. Kini, ada “Fin Komodo” sebagai solusi medan ekstrem di tanah air.
Mengadopsi “komodo” reptil raksasa yang perkasa, mobil minimlis super kuat ini pun dihadirkan khusus sebagai mobil penjelajah, mengatasi jalan tidak beraspal, jalan berlumpur, atau dengan medan tanjakan. Bahkan, medan yang belum memiliki infrastruktur jalan pun bisa digempur oleh mobil mungil off-roadini.
“Ini namanya kendaraan non infrastruktur. Jadi memang kami hadirkan khusus untuk medan-medan yang tidak ada infrastrukturnya,” ujar Presiden Direktur PT Fin Komodo Teknologi, Ir Ibnu Susilo, kepdaIndoTrading News di areal pameran INAPA 2014, beberapa waktu lalu.
Fin Komodo yang diproduksi terkini adalah tipe KD 250 AT dan merupakan generasi keempat di kelasnya. Setelah melalui berbagai uji coba sejak 2005 lalu, KD 250 AT inilah yang menjadi kendaraan tercanggih dan terkuat yang diproduksi oleh PT Fin Komodo Teknologi di Cimahi, Jawa Barat.
Mobil nasional Indonesia ini menggunakan mesin Fin Power, All Terrain Vehicle (mesin kendaraan segala medan) berkapasitas 250 cc, 4 stroke dan mampu mengahsilkan tenaga hingga 16,7 daya kuda pada 7.500 rpm, dan torsi 17,6 Newton meter pada 5.500 rpm. Kendaraan berbahan bakar premium (rekomendasi pertamax) 20 liter ini menggunakan sistem penggerak 2 roda belakang dengan sprocket. Meskipun bermesin kecil, Komodo yang berkapasitas angkut 250 Kg barang, 2 penumpang ini mampu melesat hingga 60 kilometer per jam.
“Pekerja di kehutanan, perkebunan, pertambangan, juga masyarakat di daerah-daerah tertinggal akan sangat terbantukan dengan Fin Komodo ini,” kata Ibnu.
“Jangan kita hanya melihat Jakarta atau kota-kota lainnya. Jika melihat Indonesia secara keseluruhan, maka sebetulnya wilayah yang non infrastruktur masih sangat besar,” sambung pria kelahiran Lamongan, Jawa Timur, 29 Mei 1961.
Tak hanya itu, disamping sebagai kendaraan operasional atau patroli di perkebunan atau hutan-hutan, mobil ini pun dapat digunakan sebagai kendaraan evakuasi.
“Mobil ini juga sangat cocok sebagai kendaraan efakuasi bencana alam, atau digunakan untuk puskemas-puskemas di seluruh Indonesia,” tegas Ibnu.
Dengan demikian, Ibnu optimis, jika seluruh wilayah di Indonesia telah memiliki Fin Komodo, maka sudah tidak ada lagi daerah tertinggal.
Kata dia, hingga kini permintaan terhadap kendaraan yang dijual dengan harga di bawah Rp100 juta tersebut terus meningkat. Pemasarannya pun sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia. Bahkan ada beberapa yang juga sudah dipasarkan ke luar negeri, seperti ke Afrika.
“Saat ini kami sedang mencari distributor di berbagai daerah untuk membantu memasarkan produk kami,” katanya.
Teknologi Pesawat
Komodo diproduksi sendiri oleh PT Fin Komodo Teknologi di daerah Cimahi, Jawa Barat. Hampir 90 persen komponen Komodo dipasok dari berbagai industri kecil menengah dalam negeri. “Ini semua sudah paten. Pemegang patennya saya sendiri. Jadi otomotif di Indonesia yang punya paten baru satu ini. Kami pioneer,” terang Ibnu.
Adapun Komodo tipe KD 250 AT memiliki beberapa varian yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. Seperti misalnya sebagai kendaraan patroli, penyemprotan, pembuka jalan, dan untuk perawatan jalan. Ada juga Komodo yang dilengkapi dengan tandu di bagian kap atasnya.
Ibnu mengatakan, meski kendaraan ini dirancang untuk daerah non infrastruktur atau medan off-road, namun nyaman seperti di dalam sedan. Komodo ini dilengkapi dengan sistem suspensi fully independent double wishbone dengan per keong, baik di depan maupun belakang.
“Rasanya seperti di jalan tol saja, sehingga meski digunakan sebagai pengangkut pasien pun akan sangat nyaman,” katanya. Komodo memberikan kenyamanan yang optimal baik untuk medan basah maupun kering. Aman juga digunakan untuk jalanan menikung atau yang sifatnya memiliki kemiringan.
“Komodo memiliki fitur self recovery yang memungkinkan mobil ini tidak terbalik, meskipun melintasi medan yang miring atau tanjakan tinggi,” jelas Ibnu.
Tak hanya itu, rangka dan bodi mobil ini juga dirancang dengan sangat kokoh. Menggunakan Tubular dengan system monocoque dan dianalisa dengan menggunakan metoda perancangan pesawat terbang
“Metodelogi rancangan Fin Komodo ini saya buat sama dengan metodelogi ketika saya merancang pesawat terbang. Sehingga Fin Komodo ini menjadi lebih ringan, tapi dia kuat, seperti konstruksi pesawat terbang. Pengendara atau penumpang juga akan merasa nyaman dan dapat terlindungi dari kondisi yang ekstrem,” ungkap mantan desainer pesawat terbang di PT Dirgantara Indonesia ini.
Dikarenakan desain Komodo yang ringan, maka hanya dengan mesin bertenaga 250 cc pun sudah bisa menghasilkan tenaga yang besar untuk di segala medan. “Sehingga Fin Komodo ini merupakan mobil yang paling efisien saat ini. Kapasitas bensin 20 liter untuk jarak tempuh 400 km.”
Lebih dari itu, Komodo juga telah dilengkapi dengan beberapa aksesori tambahan. Ada roof rack, kotak penyimpanan, pemasangan ban cadangan, aksesori lampu tambahan, hingga spoiler belakang. [pius klobor]
Jika Anda tertarik, dapat menghubungi alamat perusahaan. Anda bisa memilih berbagai varian dan warna Fin Komodo yang diinginkan.
Jika Anda tertarik, dapat menghubungi alamat perusahaan. Anda bisa memilih berbagai varian dan warna Fin Komodo yang diinginkan.
Posting Komentar