Ivan Hermawan (autobild.co.id) - Inilah pembuktian formulasi PT FIN Komodo terhadap Komodo gen 4 ini. Ketika dijalankan, Komodo mampu bergerak dengan sangat sempurna meski harus menanjak terjal pada tikungan sekalipun.
Dengan transmisi CVT sekalipun, Komodo terasa perkasa untuk menaklukkan medan ekstrem. Bahkan bisa dibilang kombinasi mesin dan transmisinya menghasilkan pergerakan yang sangat responsif. Kami merasa Komodo berhasil menghadirkan komposisi sempurna akan kebutuhan mesin dan bobot kendaraan.
Yang menarik adalah kenyamanannya. Di medan ekstrem sekalipun suspensi berformat fully independen double wishbone ampuh meredam guncangan dengan sangat baik. Manuver pun tetap bisa dilakukan secara optimal kendati di kecepatan tinggi.
Seperti mementingkan utilitas, perlengkapan Komodo tidak banyak. Di interior tersemat 2 jok semi bucket dengan reclining dan sliding lengkap berperlindungan sabuk pengaman 4 titik. Tersemat di dasbor beberapa perangkat penting seperti pemantau suhu mesin, speedometer, dan tuas untuk mengoperasikan klakson dan lampu. Nah, di Komodo Gen 4 yang kami coba, sudah tersemat Multi Information Display yang dapat memantau kecepatan rata-rata, jam, hingga konsumsi bahan bakar.
Meski tampil sebagai kendaraan off-road, namun Komodo adalah kendaraan
gerak roda belakang dengan sumber tenaga mesin 250 cc. Tenaganya cukup
14 dk dan diyakini cukup untuk menghela tubuh mungilnya.
MID dengan berbagai informasi sudah tersedia |
Suspensi independen sempurna redam guncangan |
Tim FIN Komodo Teknologi (FKT) memulai dari penggabungan antara metoda
perancangan pesawat terbang dengan otomotif. Menggunakan software desain
berstandar internasional, tim FKT pun merancang desain Komodo. Dari
sini didapat konfigurasi rangka yang ringan, kokoh dan fleksibilitas
tinggi untuk mencapai keseimbangan maksimal agar tetap nyaman saat medan
off road.
Proses formulasi ini pun turut menentukan komponen yang nanti diproduksi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) lokal lain untuk kemudian dirakit menjadi satu kesatuan Komodo. "Tingkat kandungan lokal yang kami miliki tinggi, brainware inilah yang sebenarnya sangat besar bukan hanya komponennya saja," ungkap Ibnu. Bahkan saat ini kandungan lokal Komodo mencapai 80%. Menurut Ibnu brainware ini pula yang tidak dikembangkan oleh para pabrikan-pabrikan besar.
Komponen-komponen ini kemudian dirakit oleh FKT di fasilitas manufaktur yang berdiri di atas lahan seluas 1.000 m2. Sistem pembuatannya pun menggunakan kalkulasi mandiri. Seperti aplikasi penggerak 2 roda (RWD), dengan dapur pacu yang terbilang mungil yakni hanya 250 cc, Komodo mampu menaklukkan trek nan curam. Hal ini menurut Ibnu bisa dihasilkan dari geometri Komodo yang memang dirancang dengan titik keseimbangan istimewa.
Transmisi CVT andal di lintasan off-road |
Pembuatan Chasis |
Komodo pun tidak diedarkan secara massal lewat dealer-dealer
berjaringan, namun hanya mengandalkan tenaga pemasaran yang langsung
menawarkan ke konsumen yang dituju. Tapi meski jaringan dealer tak ada
di semua tempat namun Komodo bisa diservis di semua bengkel motor. Sebab
komponen-komponennya memang mudah dimengerti oleh mekanik di bengkel
motor. Apalagi Komodo juga sudah didesain menggunakan komponen yang
mudah ditemukan di bengkel motor seluruh Indonesia.
Next Step
Proyek selanjutnya yang sedang digarap oleh FKT adalah menghadirkan Komodo dengan mesin yang lebih bertenaga.
"Aplikasi mesin yang lebih besar akan membuat Komodo memiliki daya angkut lebih baik lagi serta peningkatan daya jelajah," imbuh Ibnu. Bahkan tim FKT sempat menyebut harapan lebih jauh lagi yakni menciptakan Komodo dengan kemampuan terbang. Dengan kemampuan terbang tersebut diharapkan Komodo dapat menjelajah lebih jauh lagi.
+ komentar + 1 komentar
Kl bs inovasi dr sevi body seperti katana atwsemacmx akan lbh menrik! Sy membygkan memklkki jeep mungil dgn komunal dr fin komodo yg bs tiap hr gua pke kelili2ng kota sm ank gua...N tentunya produk dlam negeri dunk! Sy tgu inovasinya, sethun atw 2 tahun kdepan jgn klamaan
Posting Komentar