PT Fin Komodo Teknologi

FIN Komodo ada di PAMERAN Transportasi Terbesar 2014 - 10 sd 12 September 2014

0 komentar

Pameran Transportasi Indonesia 2014 di Gedung Smesco - Jakarta

Kegiatan bertema: “Masa Depan Transportasi Indonesia” dalam rangka Hari Perhubungan Nasional yang dilaksanakan di Gedung SMESCO Convention Center, Jakarta ini diselenggarakan Majalah Transportasi Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan RI.

Kegiatan ini dipandang perlu dilaksanakan, karena selain sebagai ajang silaturahmi antar para pemangku kepentingan, stakeholders, dan masyarakat luas sambil meng-update berbagai perkembangan serta kemajuan sektor industri transportasi, juga menjadi sarana promosi paling efektif bagi para pelaku bisnis terkait.   

Adapun topik-topik aktual yang akan disajikan dalam seminar, antara lain di sub sektor transportasi laut:  “Meningkatkan Daya Saing Pelayaran Nasional Melalui Beyond Cobotage”. Sedangkan di sub sektor udara akan membahas topik: “Daya Saing Penerbangan Nasional Menghadapi Open Sky Policy”. 

Sementara sub sektor darat akan menyajikan topik: “Potensi dan Kendala Pengembangan Transportasi Massal di Indonesia”. Khusus pembahasnya topik ini, akan disajikan berbeda dalam Forum Business.  Dalam even ini juga akan diselenggarakan Anugerah Penghargaan Wahana Tata Nugraha oleh Kementerian Perhubungan kepada kota-kota yang mampu menata transportasi publik. 

Bagaimana respon masyarakat dan pelaku industri transportasi nasional terhadap rencana penyelenggaraan even tersebut? Kami sengaja mewawancarai para ketua asosiasi di empat sub sektor, mencakup darat, laut, dan udara. Berikut petikannya:

Pameran dan Seminar Transportasi Indonesia 2014 yang mengusung tema: “Masa Depan Transportasi Indonesia”, sebaiknya lebih difokuskan ke sektor industri terkait. Pasalnya, hingga kini para pelaku industri angkutan sungai, danau, dan penyeberangan di Indonesia terbilang cukup banyak. 

Saya melihat, memang hingga kini belum ada pameran dan seminar sejenis yang menampilkan para peserta dari berbagai sub sektor dengan penyajian acara cukup beragam. Karena itu, akan sangat menarik bila kegiatan tersebut bukan semata menampilkan berbagai kebijakan sektor transportasi yang menjadi ranah pemerintah.  

Kami sebagai pengurus di industri angkutan sungai, danau, dan penyeberangan, sangat mendukung penyelenggaraan kegiatan pameran yang akan dilaksanakan oleh pihak Kementerian Perhubungan dan Majalah Transportasi Indonesia, sebagai penyelenggara kegiatan. Dan, mendorong setiap anggota untuk turut serta dalam acara tersebut sesuai kepentingan masing-masing.

Hoetomo, Dewan Penasehat Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (GAPASDAP) 

Transportasi Harus Terintegrasi
Kami dari INACA mendukung kegiatan Pameran Transportasi Indonesia yang diadakan oleh Kementerian Perhubungan. Kami berharap, pameran ini menjadi ajang komunikasi untuk menyosialisasikan sektor transportasi kepada seluruh masyarakat. Komunikasi mengenai transportasi yang terintegrasi secara nasional.

Jadi kami berharap, sektor transportasi nasional dapat terintegrasi dengan baik antara operator dengan regulator. Regulator dapat memberikan regulasi yang mendukung perkembangan para pelaku transportasi di Tanah Air.

M. Arif Wibowo, Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA)

Populerkan Asas Cabotage
Saya ingin terus mempopulerkan manfaat asas cabotage bagi industri pelayaran nasional, kapan dan di mana pun termasuk pada Pameran dan Seminar Transportasi Indonesia, yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan dan Majalah Transportasi Indonesia pada tanggal 10 – 12 September 2014 mendatang.   
Pelaksanaan kebijakan nasional asas cabotage yang mewajibkan kegiatan angkutan laut dalam negeri menggunakan kapal nasional yang diawaki oleh awak berkewarganeraan Indonesia terbukti mampu meningkatkan investasi nasional.

Hal ini terlihat dari perkembangan moda transportasi laut di Indonesia. Data terbaru Kementerian Perhubungan menyebutkan hingga posisi Februari 2014, jumlah kapal niaga nasional tercatat sebanyak 13.244 unit.

Angka tersebut bertambah sebanyak 7.203 unit atau tumbuh sebesar 119% jika dibandingkan dengan posisi Mei 2005 saat kebijakan asas cabotage di berlakukan yang tercatat sebanyak 6.041 unit.

Asas cabotage merupakan program nasional yang positif bagi meningkatkan investasi nasional. Karena itu menurut saya, tepat sekali bila dalam pameran dan seminar nanti ada basan tentang beyond cabotage. Topik ini, perlu terus digaungkan agar seluruh industri pelayaran semakin memahami arti penting kebijakan tersebut.
Carmelita Hartoto, Ketua Umum Indonesian National Ship Owners Association (INSA)

Angkutan Umum Harus Bebas Pajak
Roda perekonomian tidak akan berjalan maksimal jika tidak memberdayakan angkutan umum. Untuk mendorong pertumbuhan, pemerintah sebaiknya membebaskan pajak kendaraan angkutan umum. Kita harus melihat di negara-negara lain, tidak ada negara yang bisa menjadi negara maju kalau tidak terciptanya angkutan umum, yang mendorong orang untuk bergerak atau mobilisasi orang dan barang.

Kalau Indonesia maju itu berarti harus membangun angkutan yang besar untuk memindahkan orang maupun barang dari satu poin ke poin lainnya yang memiliki daya tampung cukup besar. Jadi, kalau di beberapa daerah seperti di Surabaya dan Bandung, wali kotanya, cukup komit untuk revitalisasi angkutan umum dengan memberikan insentif bagi pengusaha angkutan umum, tidak membebani dengan tarif tapi pelayannya memuaskan.

Saya berharap, dukungan pemerintah itu tidak hanya dalam hal revitalisasi angkutan umum, tetapi juga sumber daya dan sistem penunjangnya.

Eka Sari Lorena, Ketua Umum Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda)  

Siap Mendukung
Ketua Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N), siap membantu Kementerian Perhubungan dalam melaksanakan Pameran Transportasi Indonesia 2014. Apa yang Anda butuhkan, kami akan menyediakan dengan senang hati semua sumber daya yang dibutuhkan. We will provide all we resources we have!

DK3N mau bekerjasama dengan siapa saja pihak yang mendukung upaya pengurangan tingkat kecelakaan. Karena kepedulian shareholders terhadap K3 masih rendah. Kalau misalnya Kementerian Perhubungan mau bekerjasama dengan DK3N misalnya dalam rangka melakukan investigasi kepada PO (Perusahaan Otobus) yang menerapkan Standar Minimum (SM) K3, kami bersedia melakukannya.
Waluyo, Ketua Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : PT Fin Komodo Teknologi | Creating Website | Dewa Yuniardi | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2008. Fin Komodo Offroad - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger