Jakarta - Mencermati perkembangan mobil nasional yang seakan-akan tidak mengalami kemajuan berarti seharusnya membuat kita semua prihatin.
Bagaimana tidak? ditengah besarnya pasar otomotif tanah air, belum ada satu pun merek nasional yang unjuk kekuatan, apalagi melihat mobil nasional melenggang di jalan raya.
PT Fin Tetra Indonesia, salah satu produsen mobil nasional asal Cimahi Jawa Barat menilai, sulitnya perkembangan mobnas untuk maju, dikarenakan masyarakat Indonesia yang belum solid untuk mendukung kemajuan produk nasionalnya sendiri.
Hal tersebut disampaikan CEO PT Fin Tetra Indonesia, Ibnu Susilo, ketika berbincang dengan detikOto, Kamis (16/7/2009).
"Masyarakat masih kurang solid untuk mendukung keberadaan mobil nasional, seharusnya, bagus atau jelek, dukung saja dulu," ujarnya.
Ibnu menggambarkan, jangankan soal mobil, masyarakat Indonesia masih sulit untuk menerima produk buatan negerinya sendiri, terlepas dari bagaimana kualitas dari produk tersebut.
"Coba saja, dari kepala sampai kaki, berapa banyak sih yang murni buatan Indonesia?" tanyanya.
Karenanya, lanjut Ibnu, jangan heran kalau produk otomotif selain Jepang seperti Malaysia dengan Proton, atau China, justru bisa masuk ke pasar Indonesia.
"Karena sedari awal, masyarakatnya solid untuk mendukung produk mereka,"
Sehingga, tambah Ibnu, kalau perkembangan mobil nasional ingin maju, terlebih dahulu masyarakat harus solid untuk mendukung dan menerima keberadaan produk itu sendiri.
"Bagus atau jelek, terima dulu, kita kan masih baru, masih bayi, masih butuh perawatan dan perhatian," tutup Ibnu.
Bagaimana tidak? ditengah besarnya pasar otomotif tanah air, belum ada satu pun merek nasional yang unjuk kekuatan, apalagi melihat mobil nasional melenggang di jalan raya.
PT Fin Tetra Indonesia, salah satu produsen mobil nasional asal Cimahi Jawa Barat menilai, sulitnya perkembangan mobnas untuk maju, dikarenakan masyarakat Indonesia yang belum solid untuk mendukung kemajuan produk nasionalnya sendiri.
Hal tersebut disampaikan CEO PT Fin Tetra Indonesia, Ibnu Susilo, ketika berbincang dengan detikOto, Kamis (16/7/2009).
"Masyarakat masih kurang solid untuk mendukung keberadaan mobil nasional, seharusnya, bagus atau jelek, dukung saja dulu," ujarnya.
Ibnu menggambarkan, jangankan soal mobil, masyarakat Indonesia masih sulit untuk menerima produk buatan negerinya sendiri, terlepas dari bagaimana kualitas dari produk tersebut.
"Coba saja, dari kepala sampai kaki, berapa banyak sih yang murni buatan Indonesia?" tanyanya.
Karenanya, lanjut Ibnu, jangan heran kalau produk otomotif selain Jepang seperti Malaysia dengan Proton, atau China, justru bisa masuk ke pasar Indonesia.
"Karena sedari awal, masyarakatnya solid untuk mendukung produk mereka,"
Sehingga, tambah Ibnu, kalau perkembangan mobil nasional ingin maju, terlebih dahulu masyarakat harus solid untuk mendukung dan menerima keberadaan produk itu sendiri.
"Bagus atau jelek, terima dulu, kita kan masih baru, masih bayi, masih butuh perawatan dan perhatian," tutup Ibnu.
( bgj / ddn )
Posting Komentar