Minggu, 30 Agustus 2015 05:27 WIB - TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pabriknya di Cimahi, Jawa Barat, asli made in
Indonesia, namun bisa unjuk gigi di pameran akbar sekelas IIMS
2015membawa kesan tersendiri pada Ir. H. Ibnu Susilo, industrialis
Indonesia yang berpengalaman di industri pesawat Airbus 380 maupun A400M
versi militer.
Betapa
tidak, mobil Fin Komodo yang diciptakannya ternyata bikin begitu banyak
pengunjung IIMS terkaget-kaget, takjub, dan bangga dengan kemampuan
teknologi dalam negeri.
“Video
klip ini sangat membantu. Pengunjung langsung tahu apa itu Komodo dan
bagaimana performanya,” ujar Ibnu menunjuk satu unit televisi yang
menayangkan berbagai penampilan Komodo di medan offroad, yang berlumpur
dalam maupun lintasan gravel.
Dari
situ, katanya, rasa tertarik pada kendaraan produksi PT Fin Komodo
Teknologi itu mulai membesar. Banyak pengunjung yang tadinya berpikir
Fin Komodo adalah mobil modifikasi atau semacam boogie car, tapi setelah
mendapat penjelasan justru terkaget-kaget sekaligus bangga karena ada
perusahaan Indonesia yang bisa memproduksi mobil seperti Komodo.
“Prospeknya
sangat bagus, banyak calon pembeli yang akan lakukan test drive seusai
pameran ini. Terutama mereka yang bergerak di bidang perkebunan dan
industri. Itu mengejutkan karena motivasi kami ikut pameran sebenarnya
untuk edukasi dan promosi semata, tapi alhamdulillah banyak potensi
penjualan. Kami bersyukur dapat kesempatan tampil di IIMS kali ini,
sangat efektif,” ungkap Ibnu, alumnus ITS mesin angkatan 1980.
Perjalanannya
membuat Komodo seperti saat ini terbilang berliku-liku, apalagi
background-nya adalah industri pesawat terbang. Ia bekerja di bidang
desain pesawat di IPTN Bandung dan kemudian dilanjutkan ke pabrikan
Airbus.
“Saya
meriset proyek ini usai di Airbus pada 2005. Setahun kemudian bikin
desain, selanjutnya keluar prototype sampai empat generasi. Generasi
2011 yang menjadi inti produk seperti sekarang ini. Perjuangan panjang,
tapi puas karena inilah salah satu bukti bahwa produk Indonesia bisa
dibanggakan,” tambahnya.
Fin
Komodo tampil dengan dua versi, standar dan medivac yang dimodifikasi
untuk mobil evakuasi di arena offroad yang lengkap dengan fasilitas
medis. Keduanya hanya mengandalkan 250cc dan menyemburkan tenaga hanya
14 HP pada RPM 750.
Namun,
power segitu saja ternyata cukup ampuh menembus medan lumpur yang
menenggelamkan keempat roda. Padahal, sistem penggeraknya hanyalah 2
roda belakang dengan sprocket.
“Rangka
mobil ini mengadopsi rangka pesawat ringan, jadi sangat ringan sehingga
tak butuhkan power yang besar. Itu juga yang bikin konsumsi bahan bakar
sangat hemat, 1:20. Pakai premium, tapi bisa juga Pertamax,” tambahnya.
Menggunakan
transmisi otomatis, Fin Komodo juga terlihat stabil di jalanan yang
‘amburadul’ dan tetap membuat pengemudi dan penumpangnya nyaman tanpa
terbanting-banting di kursinya.
Itu
berkat penggunaan suspensi depan dan belakang model fully independent
double wishbone dengan per keong. Menurut Ibnu, itu salah satu poin yang
ingin dirasakan calon pembelinya untuk di –test drive. Tentunya juga
sekalian performa mesinnya.
“Di
sini memang tak bisa melakukan test drive. Tapi, kami sudah punya
banyak jadwal dengan calon pembeli. Ya, penampilan kami di IIMS ini
sangat memuaskan. Pameran sebesar ini memang perlu mengangkat karya anak
bangsa. Saya lihat banyak produk dalam negeri yang tampil dan menjadi
sisi plus dari IIMS kali ini,” paparnya.
Tak lupa Ibnu berpesan buat yang masih penasaran dan butuh informasi tambahan, cukup klik www.finkomodo.com. Semua data ada di sana.
Posting Komentar