Pencipta Mobil Nasional
Jakarta, Inspirasi Bangsa (3/2)—Melihat jalan terjal bila masuk ke kawasan hutan, perkebunan membuat pria kelahiran Lamomgan, Jawa Timur ini langsung memiliki ide untuk menciptakan kendaraan yang bisa masuk ke area itu.
Terinspirasi dari situ, mantan karyawan PT Dirgantara Indonesia ini
di tahun 2004 mulai mendesain sebuah mobil yang bisa menjelajahi
kawasan perbukitan dan berbatuan.
Setelah mendesain, Ibnu Susilo melakukan riset pasar di tahun 2005,
alhasilnya cukup menjanjikan, kemudian tahun 2006 Ibnu semakin yakin
untuk mendesain dan memproduksi bentuk mobil yang cocok.
Mobil yang dibuatnya itu diberi nama FIN Komodo, kepanjangan dari Formula Indonesia Komodo. Ujicoba kendaraan dilakukan tahun 2008, produksi diawali pada tahun 2011.
“Kendaraan ini adalah hasil inovasi saya, tentunya untuk bisa
memenuhi kebutuhan sebagian orang yang bekerja di wilayah hutan atau
perkebunan,” terangnya.
Bermula memproduksi mobil penjelajah itu, Ibnu Susilo langsung
mendirikan PT. FIN Komodo Teknologi, yang kini sebagai perusahaan
swasta nasional
yang bergerak di bidang Rekayasa dan Teknologi (Engineering &
Technology), telah berpengalaman dalam bidang design dan analisa
pesawat terbang, otomotif, simulator, dan integrasi sistim otomasi.
Didukung oleh engineer-engineer
yang telah berpengalaman dalam bidang rekayasa teknologi yang
berkualitas Internasional serta teknisi profesional serta tenaga-tenaga
pembantu yang terampil dan terlatih.
Buat Evakuasi
Menurut Ibnu Susilo, kendaraan yang diproduksi di perusahaannya sangat cocok digunakan untuk mengevakuasi korban bencana alam di daerah yang sulit ditembus, untuk dapat menyelamatkan korban. Bagi polisi hutan, mobil ini dapat digunakan sebagai kendaraan patroli, dan sekaligus untuk mengangkut hasil perkebunan atau barang tambang.
Produk utama FIN Komodo, yaitu kendaraan offroad jenis CRUISER yang
sangat lincah dan handal untuk digunakan sebagai kendaraan penjelajah.
Bobotnya sangat ringan, sehingga tenaga yang diperlukan untuk melaju
relatif kecil, akibatnya konsumsi bahan bakar relatif irit.
“Untuk medan hutan, biasanya jarak tempuh sepanjang 100 Km dapat
dilalui dalam 6 – 7 jam dengan konsumsi bahan bakar kurang lebih hanya 5
liter. Sedangkan kapasitas tangki 20 liter, sehingga dapat berada di
dalam hutan selama 7 x 4 jam atau 4 hari untuk operasi perjalanan siang
hari,” ungkap bapak satu orang anak kepada Tabloid Inspirasi.
Bahkan uniknya, salah satu pengasuh Pondok Pesantren “Al-Fattah” di
Daerah Magetan Jawa Timur, justeru menggunakan mobil tersebut untuk
melakukan dakwah ke daerah terpencil.
“Kelebihan mobil FIN Komodo ini tidak sekedar mampu melewati kawasan
hutan atau perkebunan, namun lebih dari itu bisa juga menembus daerah
yang sulit dijangkau, sehingga dapat membuat jalan baru yang sebelumnya
tidak ada,” tambah jebolan Teknik Mesin – ITS .
Ibnu Susilo memiliki motto dengan mobil hasil ciptaannya ini, yaitu
“Setangguh Jeep dan Senyaman Sedan”. Dirinya berani menjamin kendaraan
ciptaannya ini seratus persen spare part-nya
asli dari Indonesia. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa ternyata
untuk membuat mobil yang baik, tak harus mengimpor spare part dari
negara asing.
Walaupun demikian, Ibnu menghadapi kendala yang sangat besar, yaitu
kesulitan mengembangkan mobil hasil inovasinya. Karena terbentur
regulasi produk mobil dalam negeri. “Sebenarnya saya meminta kendaraan
roda empat di bawah 100 cc itu jatahnya diproduksi oleh anak bangsa.
Namun begitulah realitanya, ternyata produksi mobil di dalam negeri itu
didorong produksi, namun tetap terkendala dengan berbagai hal yang ada.
Sehingga sulit untuk memajukan mobil-mobil karya anak bangsa. Selain
itu, kita tidak memiliki bergaining position seperti perusahaan mobil
besar yang ada. sehingga sulit rasanya untuk maju di negeri sendiri,
yang katanya cinta produk dalam negeri.
Namun saya tetap optimis bahwa mobil hasil kreasi saya, akan mampu terserap oleh pasar Indonesia. Karena mengadopsi local wisdom yang ada di Indonesia” imbuhnya pada Inspirasi Bangsa.
Mobil FIN Komodo, setahun mampu diproduksi sebanyak 100 unit, atau
dalam per-bulan perusahaan milik Ibnu ini mampu memproduksi delapan unit
FIN Komodo. Harga jual kendaraan sebesar Rp 75 juta. Menurutnya, mobil yang diproduksi telah banyak yang membelinya.
Ia menegaskan hasil inovasinya ini telah ada di wilayah Sabang sampai Merauke. Sehingga tak salah jika dirinya membuka perwakilan di berbagai daerah untuk memudahkan penjualan mobil yang diproduksinya.
“Mobil produksi kami ini telah ada di pulau luar negeri ini, walaupun
jumlahnya terbatas. Melihat kondisi ini, saya meyakini bahwa mobil
produksi saya akan mampu bersaing di pasaran, dan pasar sangat
membutuhkan produksi mobil saya ini,” ujarnya bangga atas hasil
kreativitasnya.
Mobil ciptaannya ini menggunakan mesin 4 stroke
250 ccc. Mobil ini berkepasitas hanya untuk dua orang saja, dan mampu
membawa beban seberat 200 kg. Sementara jenis bahan bakar yang
digunakannya adalah bensin, dan untuk kecepatannya mencapai titik
tercepat 60 km/jam.
“Terus terang saya memang belum bisa memberikan garansi seutuhnya,
namun untuk spare part dari kendaraan yang saya prodsuksi ini, Insya
Allah mudah didapatkan dan banyak di pasaran,” ujar Ibnu Susilo
meyakinkan.
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula uji kendaraan di lokasi
wisata AWC Kota Cimahi, dan dapat dipastikan mobil FIN Komodo ini mampu
menembus jalan terjal dan berliku. Bahkan penumpangnya merasakan
kenyamanan, seolah-olah seperti mengendarai sedan.
“Sebagai anak bangsa, saya ingin memberikan kontribusi yang berarti bagi bangsa ini, dan salah satu hasil inovasi saya adalah mobil FIN Komodo ini. Semoga mobil ini memberi banyak manfaat bagi orang-orang di tanah air,” pungkasnya. (Ham’s)
Posting Komentar